Kamis, 11 Februari 2010

Tunggakan Pelanggan PLN Rp18 M

PAJAJARAN--Besaran tunggakan pelanggan PLN APJ Bogor lumayan tinggi, yakni mencapai 10 persen dari total pedapatan PLN setempat. Sekum PLN APJ Bogor, Gusumawan kepada Radar Bogor menjelaskan, tunggakan pelanggan PLN saat ini mencapai Rp18 miliar dari 800 ribu pelanggan di Bogor. Pendapatan PLN 2009 mencapai Rp180 miliar. Namun, 10 persen dari jumlah itu masih nunggak.

"Pelanggan PLN di Bogor sebanyak 800 ribu lebih. Rinciannya, sekitar 500.000 pelanggan di Kabupaten Bogor dan 300.000 pelanggan PLN di Kota Bogor. “Kita targetkan pelanggan PLN di Kota Bogor mencapai 500.000," urai Gusumawan. Saat ini, PLN APJ Bogor intens menggalakkan program pemasangan listrik pra bayar (LPB). PLN APJ Bogor menargetkan 30.000 pelanggan LPB tahun ini.

Program yang dilaunching 2008 ini dinilai efektif mengurangi tunggakan pelanggan. Sebab, dengan program LPB, listrik tidak akan nyala sebelum pelanggan membeli token listrik. Namun, pelanggan PLN lebih mudah mengendalikan penggunaan listrik. PDisebutkan, pelanggan LPB di Bogor sudah mencapai 6.000. Jumlah itu tersebar di sejumlah titik, termasuk perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR).

Manajer Komunikasi PLN Jawa Barat dan Banten Adam Djarkasih mengatakan, program LPB sangat efektif. Sebab, pelanggan dapat mengendalikan penggunaan listrik. Melalui program LPB, sambung Adam, pelanggan dapat mengontrol penggunaan listrik di rumah mereka. "Empat hari sebelum token listrik habis, meteran listrik sudah memberikan sinyal, sehingga pelanggan tahu bahwa token akan habis," ujar Adam. Dikatakan, pelanggan PLN Jawa Barat saat ini mencapai 8,5 juta. Sedangkan petumbuhan pelanggan PLN setiap tahun mencapai tujuh persen.

Dipaparkan Adam, program LPB memiliki banyak kelebihan. Salah satunya mengurangi tunggakan pelanggan. Selain itu, melalui LPB, jaringan listrik di rumah pelanggan tidak akan diputus. Selama ini, sambung dia, PLN memutus jaringan listrik di rumah pelanggan yang menunggak pembayarannya. Namun, dengan program LPB, PLN tidak akan melakukan pemutusan jaringan.

"Listrik akan tetap menyala jika pelanggan membeli token. Tapi, jika tokennya habis, secara otomatis listrik di rumahnya akan padam. Namun, jaringan listrik tidak diputus dan akan menyala lagi jika pelanggan membeli token," ulasnya. Disebutkan, token listrik dapat dibeli di loket-loket PLN dan beberapa bank yang sudah menjalin kerjasama dengan PLN, seperti Bank Bukopin. Di Cirebon, PLN bekerjasama dengan BPR KS. Jadi, pelanggan dapat membayar dan membeli token melalui ATM.

Selain itu, Adam mengatakan, PLN juga melayani pelanggan migrasi, yaitu pelanggan pasca bayar yang hendak beralih menjadi pelanggan LPB. Pelanggan migrasi yang akan meningkatkan daya tidak akan dikenakan biaya. Namun, pelanggan migrasi dengan daya yang sama akan dikenakan biaya administrasi Rp400 ribu. (rid/sam/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar