Senin, 16 Februari 2009

Wanita Bergaya Hidup Modern Rentan Keputihan

Wanita Bergaya Hidup Modern Rentan Keputihan

Sumber: Kompas-TV.com

Keputihan atau Flour Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan biasanya disebabkan oleh infeksi, disertai rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir kemaluan bagian luar, yang ditimbulkan oleh bakteri, virus, jamur atau juga parasit.

Indikasi adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut sudah berubah warna, tidak hanya pada diri si wanita saja yang menjadi masalah, pada pasangannya pun jadi bermasalah. Hal ini diungkapkan oleh Dr Steven Januar Kusmanto, MM dalam seminar bertajuk " Lovely outside, Lovely inside" di Jakarta.

Menurut Steven, dikenal dua jenis keputihan, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis biasanya tidak gatal, tidak berbau dan datangnya pada masa subur wanita. Normalnya datang pada menjelang menstruasi pada wanita dewasa. Sedangkan keputihan patologis adalah keputihan yang sudah gatal, berbau dan berubah warna.

Menurut riset yang sudah dilakukan di US pada tahun 2006, keputihan tidak identik dengan "jorok" dan berganti-ganti pasangan. Tapi pada wanita yang gaya hidupnya modern, mengkonsumsi obat anti biotik yang tidak rasional, menempati urutan tertinggi sebagai salah satu penyebab keputihan. Dan pemakaian sabun pembersih area vagina yang berlebihan, lanjutnya.

Sejak awal kehamilan, Maya (27 tahun) terus saja mengalami keputihan. Awalnya ibu muda ini tidak ambil pusing dengan keputihan yang dialaminya. Ah, keputihan itu kan hal biasa bagi seorang wanita, demikian pikirnya.

Namun memasuki usia kandungan 3 bulan, Maya mulai merasa was-was. Terbesit tanya di benaknya, akankah keputihan ini mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya? Buah hati yang telah dinantikan selama dua tahun pernikahannya. Lantas, bagaimana dengan keadaan kandungannya saat ini? Maya merasa gelisah jika mengingat keputihan ini telah dialaminya sejak awal kehamilan...

Keputihan merupakan cairan yang keluar dari vagina. Keputihan dapat terjadi pada setiap wanita, tanpa memandang usia. Tiga per empat wanita di dunia diperkirakan mengalami keputihan setidaknya sekali seumur hidupnya.

Keputihan sering dianggap suatu hal yang umum atau sepele yang terjadi pada diri wanita. Namun tahukah Anda, keputihan dapat saja menjadi gangguan kesehatan yang serius dan harus segera di obati.

Seorang wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil. Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita hamil turut berperan di sini. Kondisi vagina yang lembab, terlebih saat bulan-bulan terakhir menjelang persalinan, akan memperberat keputihan khususnya yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Keputihan tidak normal karena infeksi yang berlanjut, selain dapat mengganggu kesehatan ibu, juga dapat berpengaruh terhadap janin.

Simak penjelasan Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG tentang keputihan dan kehamilan. Temukan juga cara untuk mengatasi keputihan pada saat kehamilan.

Kenali keputihan yang Anda alami

Cairan vagina normal :

  • Berwarna putih jernih
  • Bila menempel pada pakaian dalam berwarna kuning terang
  • Konsistensi seperti lendir (encer-kental) tergantung siklus hormonal
  • Tidak berbau
  • Tidak menimbulkan keluhan

Cairan vagina yang tidak normal :

  • Jumlah lebih banyak dari biasa dan terus menerus muncul hingga terasa mengganggu
  • Berbau: amis, apek, busuk
  • Berwarna: putih susu, kuning tua, coklat, kehijauan, bercampur darah
  • Konsistensi: encer, berbuih hingga kental menggumpal seperti susu basi
  • Disertai timbulnya kelainan pada daerah
    kelamin luar seperti benjolan atau luka-luka
    dan semacam sariawan
  • Menimbulkan rasa gatal-panas, atau disertai dengan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual

Keputihan

.

Hampir sebagian besar wanita pernah mengalami keputihan istilah awamnya, yach paling tidak kamu pernah mengalaminya sekali seumur hidup. Kebanyakan wanita indonesia menganggap keputihan sebagai sesuatu yang lumrah terjadi pada wanita

semua ini tentu harus dilihat dulu gejala dan penyebabnya.

Keputihan yang normal terlihat bening ,tidak berbau dan biasanya muncul beberapa saat sebelum atau sesudah menstruasi adalah wajar. Sementara yang tidak normal adalah berupa keluarnya cairan secara berlebihan dari yang ringan sampai berat misalnya keluar cairan kental ,berbau busuk yang tidak biasanya dan ber

warna kuning sampai kehijauan.

Pada kasus yang berat seringkali juga disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina.

Terjadinya KEPUTIHAN

Pada Vagina wanita dewasa terdapat bakteri yang baik yang disebut dengan basil Doderlein. Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya proteksi yang cukup kuat. Disamping itu vagina juga mengeluarkan sejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri dari terhadap infeksi. Cairan vagina normal biasanya jernih dan kadang sedikit keruh ,tidak berbau dan tidak disertai rsa gatal atau rasa terbakar pada vagina.

Jadi KEPUTIHAN yang NORMAL :

Dapat terjadi pada masa ovulasi yaitu kurang lebih 12 - 14 hari setelah menstruasi.

Dalam keadaan terangsang atau birahi.

Dalam keadaan Stres Emosional


KEPUTIHAN yang TIDAK NORMAL :

Seringkali terjadi karena infeksi jamur ,bakteri ,atau parasit.

Infeksi jamur biasanya dari golongan Candida atau Monilia akibat perubahan kadar hormon ,gula darah ,atau rendahnya dayatahan tubuh.

Dari golongan bakteri biasanya Hemofilus Vaginalis.

Bakteri ini jahat dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin.

Infeksi Parasit biasanya adalah dari golongan TRIKOMONAS dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin.

Selain oleh sebab-sebab yang disebutkan diatas keputihan abnormal juga dapat disebabkan oleh karena :

Luka , penyakit keganasan misalnya tumor ,benda asing akibat pemakaian tampon atau spiral dan Penyakit Hubungan Seksual (PHS) misalnya Gonore atau Raja Singa dan AIDS

KOMPLIKASI :

Bila penyakit keputihan ini tidak diobati secara tuntas ,maka infeksi dapatmerembet ke rongga rahim kemudian kesaluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga Panggul .

Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) menjadi mandul..!

Bahayanya Keputihan Pada Wanita

Batam (BCZ) Pada umumnya wanita harus merawat bagian tubuh yang paling sensitif yaitu daerah vagina. Apa lagi jika anda tidak merawatnya dan mengalami keputihan. Jika pada vagina anda mengeluarkan cairan berwarna bening anda tidak perlu panik. Asal tidak berbau dan tidak berwarna, cairan itu sangat baik karena berfungsi sebagai perlindungan alami yang mengurangi gesekan dinding vagina pada saat kita berjalan. Tetapi jika cairan yang dikeluarkan berlebih, perubahan warna, berbau dan terasa gatal itu sangat bahaya.

Cairan ini terjadi karena gangguan hormonal yang memicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Cairan ini berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, kental, lengket dan berbau tidak sedap seperti bau busuk. Cairan ini akan menyebabkan vagina terasa sangat gatal atau panas bahkan sampai menimbulkan luka di daerah mulut vagina.

Jika itu yang terjadi pada anda, sebaiknya konsultasikan pada dokter kandungan. Karena jika anda membiarkannya dan tidak di obati secara tuntas, kemungkinan terjadinya mandul sangat besar. Kuman mudah menyusup dan menyebabkan infeksi pada rongga rahim sel telur. Mengakibatkan pelengketan dalam indung telur karena sperma sulit bertemu dengan sel telur yang akhirnya sulit memiliki keturunan.

Agar tidak terjadi seperti itu, mulai dari sekarang bersihkan daerah kewanitaan anda dengan cara :

  • Selalu jaga kebersihan vagina anda, terutama jika bulu vagina anda terlampau tebal bisa dijadikan tempat bersembunyinya kuman. Oleh karena itu jangan lupa untuk megguntingnya.
  • Biasakan membasuh vagina dengan gerakan dari depan ke belakang, cuci dengan air bersih setiap mandi atau buang air.
  • Ganti panty liner pada waktunya, jangan terlalu lama menggunakannya karena bakteri bisa mengumpul.
  • Jika anda sedang mengalami keputihan ringan, bersihkanlah dengan antiseptik khusus pembilas kewanitaan.
  • Jangan biarkan vagina lembab yang berkepanjangan akibat pemakaian celana dalam yang basah, tidak menyerap keringat dan jarang ganti atau memakai celana jeans yang terlalu ketat.
  • Perhatikan air di dalam kamar mandi anda bersih atau tidak, karena keputihan juga bisa di sebabkan lewat air yang tidak bersih.

Jadi mulai dari sekarang jagalah kebersihan vagina anda jika anda tidak ingin terkena kuman atau bakteri, apa lagi saat anda berhubungan intim dengan pasangan anda. jangan lupa membersihkan alat kelamin masing-masing sebelum dan sesudah berhubungan. Karena kuman atau bakteri bisa terjadi akibat salah satu pasangan anda tidak bersih.

Menyembuhkan Penyakit Keputihan Pada Wanita

Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu atau tepung yang agak kental dan agak kekuning-kuningan. Slim adalah lendir kalau tidak banyak memang tidak bermasalah, namun kalau sudah melebihi dan menyebarkan bau tak sedap. Penyebabnya adalah terjadinya peradangan dan infeksi pada alat kelamin wanita.

Cara mengatasi keputihan dapat anda coba resep berikut ini, ambillah 10 lembar daun beluntas, sepotong kayu rapet jenis pulosari sepanjang 5-6cm, 1 batang temu kunci, sepotong ujung kelingking kunir dan temu lawak sebesar jari kelingking.

Semua ramuan di rajang, ramuan temu kunci dan temu lawak diiris tipis-tipis masukkan ke dalam panci bersama daun beluntasdan diisi dengan 2 mangkok air bersih, direbus sampai mendidih hingga airnya tinggal sepertiga mangkok, ambil air godokan tersebut dan di minum hangat-hangat. Pakailah ramuan ini selama 10 hari dengan teratur maka keputihan tersebut lenyap dan sembuh. Selamat mencoba.

Keputihan: Masalah Utama Wanita

Kata ‘keputihan’ pasti sudah tidak asing lagi bagi kaum hawa. Diperkirakan 75% wanita di Indonesia pernah mengalami keputihan sekali dalam hidupnya. Tetapi apakah semua wanita mengetahui keputihan yang dialaminya berbahaya atau tidak? Apakah keputihan yang terjadi normal ataukah tidak normal? Keputihan yang biasanya dialami oleh kaum perempuan terdiri dari dua macam, dapat berupa fisiologis atau patologis. Oleh sebab itu, kita perlu mengenal lebih jauh mengenai keputihan yang menjadi masalah utama kaum perempuan. Tak kenal maka tak mengobati.

Dalam dunia kedokteran, istilah medis untuk keputihan adalah leucorrhea/fluor albus/white discharge/vaginal discharge. Pengertian leucorrhea sendiri berdasarkan kamus kedokteran Dorland adalah discharge keputihan dan kental dari vagina dan rongga uterus.

Pada vagina itu sendiri terdapat mekanisme pertahanan terhadap benda asing. Kelenjar pada vagina dan serviks/leher rahim menghasilkan sekret yang berfungsi sebagai perlindungan alami dan lubrikasi untuk mengurangi gesekan pada dinding vagina saat berjalan dan saat berhubungan seksual. Dalam keadaan normal, kadang sekret yang dihasilkan dapat meningkat seperti saat menjelang haid, selesai haid, pertengahan siklus (masa subur), kehamilan, dan pada saat terangsang secara seksual. Tapi pada beberapa keadaan seperti infeksi/radang (kuman non-spesifik, Candida, Trichomonas, HPV, HIV), benda asing (kondom, pessarium), keganasan (polip, kanker serviks), hubungan seksual, obat-obatan dapat meningkatkan risiko keputihan pada kaum perempuan menjadi patologis/tidak normal.

Secara fisiologis, terjadi peningkatan kadar estrogen dan sel epitel mengalami pelepasan terutama pada bagian superfisial. Sel yang mati dan pecah akan menghasilkan glikogen. Adanya bakteri doderlein di vagina dapat mengubah glikogen menjadi asam laktat sehingga dapat melindungi vagina dari infeksi dengan PH yang asam (4,5-5). Oleh sebab itu, tidak diperbolehkan mengubah keasaman dengan zat-zat yang dapat menganggu keseimbangan PH vagina.

Ciri-ciri dari cairan lendir yang normal adalah berwarna putih encer, bila menempel pada celana dalam maka warnanya kuning terang, konsistensinya seperti lendir (encer kental) tergantung dari siklus hormon, tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan. Sebaliknya, bila terjadi gejala gejala antara lain: gatal pada organ intim perempuan, rasa terbakar, kemerahan, nyeri selama berhubungan intim, nyeri saat berkemih, keluar cairan berlebihan dari organ intim perempuan (baik berlendir ataupun bercampur darah), dan berbau maka perlu diwaspadai karena keputihan tersebut disebabkan oleh penyakit. 95% kasus kanker leher rahim pada wanita Indonesia ditandai dengan keputihan. Selain itu, keputihan tidak mengenal usia. Cuaca yang lembab juga ikut mempengaruhi.

Tidak tahu maka tidak mengobati, tetapi bila sudah mengetahui maka segeralah diobati. Keputihan yang semakin lama tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi sehingga menjadi masalah yang serius antara lain: infertilitas, radang penyakit panggul, dan pada wanita hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah.

Pengobatan-pengobatan pada keputihan antara lain: cari dan obati penyebabnya, menghilangkan gejala, mengobati pasangan, mencegah kekambuhan, antibiotika, metronidazol, anti fungi, anti virus, anti trichomonas, vagina douche, rendam duduk.

Pencegahan-pencegahan keputihan adalah pola hidup sehat dan seimbang, menjaga kebersihan pribadi, setia pada pasangan untuk mencegah penyakit menular, biasakan membasuh dengan benar sehabis buang air, penggunaan cairan pembersih vagina yang benar dan tidak berlebih, hindari pemakaian alat-alat secara bersama untuk mencegah penyakit menular, hindari stress. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Sumber:
Kamus Kedokteran Dorland edisi 29
http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=893
http://www.wartakota.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5556&Itemid=100
http://astaqauliyah.com/2007/03/25/keputihan-si-putih-yang-menganggu/
www.pogisurabaya.org/downloads/sogu/keputihan-dgn-klr/download.html

Mencegah & Mengatasi Penyakit Kewanitaan dengan Tumbuhan Obat
Hembing Tue, 03 Jan 2006 09:47:00 WIB

Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini yang kemudian dapat menyebabkan gangguan. Penyakit yang menyerang organ kewanitaan sangat beragam jenisnya, antara lain yaitu keputihan, gangguan menstruasi, kanker payudara, kanker organ reproduksi (leher rahim, rahim, ovarium), radang panggul, kista indung telur, dan sebagainya.

A. Keputihan
Pada kondisi yang normal, vagina dapat mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim. Umumnya cairan yang keluar sedikit, jernih, dan tidak berbau. Jika cairan (bukan darah) yang keluar dari vagina berlebihan, keadaan tersebut disebut keputihan. Selama kehamilan, menjelang menstruasi, pada saat ovulasi, dan akibat rangsangan seksual, vagina cenderung lebih banyak mengeluarkan cairan, gejala tersebut masih termasuk normal. Namun apabila cairan yang keluar berlebihan, terkadang menimbulkan rasa gatal, dan bau tidak sedap maka perlu diwaspadai.
Penyebab keputihan antara lain: infeksi oleh mikroorganisme (jamur Candida albicans, bakteri Neisseria gonorrhoea, parasit Trichomonas vaginalis), gangguan keseimbangan hormon, stres dan kelelahan kronis, peradangan alat kelamin, benda asing dalam vagina, atau merupakan gejala adanya penyakit dalam organ kandungan seperti kanker rahim, dan sebagainya.

B. Gangguan Menstruasi
Menstruasi merupakan pendarahan bulanan yang berasal dari pelapis rahim melalui vagina pada wanita yang seksual dewasa dan tidak hamil. Lamanya pendarahan menstruasi rata-rata berlangsung antara 3-5 hari dengan siklus rata-rata 28 hari. Dalam kondisi normal, menstruasi tidak menyebabkan gangguan yang cukup berarti. Namun pada sebagian wanita, menstruasi terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menjadi sangat menyiksa karena rasa sakit yang luar biasa (dymenorrhoea). Terlambat haid atau menstruasi yang tidak teratur juga patut diwaspadai karena itu berarti telah terjadi abnormalitas pada siklus menstruasi.
Rasa nyeri yang timbul selama menstruasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya faktor ketidakseimbangan hormon, yaitu terjadinya peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi uterus yang berlebihan. Menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan karena adanya gangguan hormon ataupun faktor psikis, seperti stress, depresi, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kerja hormon.

C. Kista Ovarium
Yaitu suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista tersebut kecil diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak berupa kanker.
Kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menunjukan gejala atau rasa sakit, kecuali kalau pecah atau terpuntir yang menyebabkan sakit yang hebat di daerah perut bagian bawah, dan kaku. Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala seperti rasa sakit pada panggul, sakit pinggang, sakit saat berhubungan seksual, pendarahan rahim yang abnormal.
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

D. Kanker Payudara
Merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang menyerang wanita Indonesia. Utamanya menyerang wanita yang telah berumur 40 tahun ke atas. Wanita yang belum pernah melahirkan, mengalami kehamilan pertama di atas usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak, mengalami siklus menstruasi yang panjang (mendapat haid pertama kurang dari 12 tahun dan menopause lebih dari 50 tahun), pernah mendapat radiasi pada payudara, mengalami trauma pada payudara, mempunyai keluarga yang menderita penyakit ini, memiliki resiko tinggi untuk menderita kanker payudara.
Adanya benjolan kecil pada jaringan di sekeliling payudara, terasa keras, adanya kerutan-kerutan pada kulit payudara, keluarnya darah atau nanah dari puting susu, perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam, dapat menjadi tanda-tanda kemungkinan terjadinya kanker payudara. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi faktor yang memegang peranan dalam proses kejadian tumor adalah hormon estrogen.
Memeriksa perubahan yang terjadi pada payudara secara rutin perlu dilakukan, sehingga jika terdeteksi ada kelainan dapat segera diantisipasi. Untuk mendeteksi dini kanker payudara dapat melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap bulan (5-7 hari setelah haid), untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak.

E. Kanker Leher Rahim (Serviks Uteri)
Merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita Indonesia. Tingginya kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks pada wanita Indonesia karena umumnya baru diketahui setelah stadium lanjut. Di negara maju, kasus kanker serviks sudah agak menurun. Hal ini karena adanya program Papsmear yang dilakukan secara teratur sebagai upaya untuk pencegahan skunder dan deteksi dini kanker serviks.
Gejala kanker serviks tergantung pada fase pertumbuhan. Pada fase dini (preinvasif) sering tidak menimbulkan gejala atau hanya sedikit sekali gejala, seperti keputihan. Pada fase invasif (lanjut) menyebabkan pendarahan vagina di luar masa haid, sakit dan pendarahan setelah bersenggama, rasa sakit pada daerah panggul, nafsu makan hilang, berat badan hilang, dan anemia karena pendarahan.
Penyebab kanker serviks belum diketahui secara pasti, namun diduga sekitar 95 % oleh sejenis virus Human Papilloma Virus (HPV), virus ini dapat menular melalui hubungan seksual. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker serviks, yaitu:
- Sering berganti pasangan hubungan seksual
- Berhubungan seksual di usia muda
- Kehamilan berulangkali (sering melahirkan)
- Infeksi virus pada serviks

Berikut contoh resep tumbuhan obat yang digunakan untuk membantu pengobatan penyakit kewanitaan.

Keputihan
15 lembar daun sirih dicuci dan direbus dengan 2 liter air hingga mendidih, hangat-hangat airnya digunakan untuk mencuci vagina beberapa kali sehari.
15 gram kulit delima kering + 10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit (diiris-iris), dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

Gangguan Menstruasi
30 gram temu lawak (diiris-iris)+ 15 gram bunga mawar merah + 15 gram daun dewa + 10 gram umbi teki kering, semua dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

Kista Ovarium
30 gram daun dewa + 50 gram temu putih + 15 gram sambiloto kering, semua dicuci bersih lalu direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 450 cc, disaring, airnya diminum 3 kali sehari.

Kanker Payudara & Kanker Serviks
60 gram temu putih + 5 gram buah mahkota dewa kering + 30 gram jombang kering + 30 gram rumput lidah ular kering, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 450 cc, disaring, airnya diminum 3 kali sehari.

Catatan : Lakukan secara teratur dan tetap konsultasi ke dokter.
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau kaca.

(Sumber gb: gettyimages.com)

Saat Bakteri Baik dan Jahat tak Lagi Seimbang

Diambil dari Majalah Farmacia

Dalam kondisi normal, bakteri ae­rob dan anaerob hidup "damai" di vagina. Mereka adalah bakteria normal. Bakteri aerob yang hidup di vagina antara lain cory­ne­bacterim, nonhemolytic streptococcus, enterococcus, staphylococcus epidermi­dis, e-coli dan Gardnerella. Sedangkan bakteri anaerob di vagina antara lain Pep­to­coccus, bacteroides, fusiform bacillus dan mobiluncus.

Di samping bakteri baik ini, ada juga bakteri "jahat" yang merugikan seperti Chlamydia. Organisme jahat lain yang bi­sa hidup di vagina adalah Candida. Se­cara umum, bakteri baik dan jahat ini hi­dup seimbang dalam vagina. Tetapi pada suatu saat, ketika fungsi imun terganggu, kadar endokrin berubah, atau ada faktor lain yang menyebabkan masalah di vagina. Keseimbangan bakteri pun trganggu. Kondisi ini disebabkan misalnya oleh lu­ka akibat hubungan seksual, pemasang­an alat kontrasepsi, dan sebagainya.

Bakteri normal dan bakteri jahat akan akan keluar dari tempat hidupnya yang aman damai selama ini, berubah menjadi patogen dan menyebabkan infeksi. Ma­ni­festasi yang ditimbulkan bermacam-ma­cam, mulai dari keputihan (fluor albus) hing­ga peradangan rongga pelvik.

Fluor albus sering disebut keputihan ka­rena penampakan penyakitnya sendiri yang secara umum berupa lender putih seperti susu. Meskipun bisa saja cairan vagina yang menandakan adanya penya­kit itu berwarna kehijauan, kekuningan, abhkan coklat. Apapun warnanya, kepu­tihan adalah suatu tanda, kondisi yang tidak biasa di uterus maupun vagina. Gang­guan ini juga sering disertai dengan nyeri, atau gatal.

Keputihan abnormal tersebut menandakan adanya infeksi pada vagina yang dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu Bacterial Vaginosis, Trichomoniasis, dan Candidiasis. Bacterial Vaginosis me­ru­pakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen, sehingga bakteri baik me­nurun, pH vagina meningkat dan vagina menjadi bersifat basa. Biasanya gangguan ini ditandai gejala klinis seperti len­dir vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan, bau tidak sedap, tetapi tidak me­nyebabkan iritasi.

Jika keadaan ini dialami oleh ibu ha­mil, akan berisiko pada kelahiran prematur. Risiko lainnya adalah kehamilan di luar rahim dan kadang menyebabkan ra­dang panggul.

Trichomoniasis, yaitu keputihan yang disebabkan penyakit menular seksual. Ke­biasaan suka berganti pasangan seksual tanpa menggunakan kontrasepsi (kon­dom), merupakan penyebab utama­nya. Menurut penelitian, 70 persen laki-laki tertular setelah berhubungan badan dengan wanita yang terinfeksi Tricho­mo­niasis.

Jenis keputihan lainnya adalah Can­di­dia­sis, yang oleh jamur Candida albicans. Gejala klinis yang dialami penderita berupa rasa gatal, lendir vagina berbentuk se­perti kepala susu, dan berbau. Keluhan lain yang sering muncul adalah nyeri vagina, rasa terbakar di bagian luar vagina (vulva), serta nyeri saat sanggama dan berkemih.

Perlu ditekankan, bahwa menjaga ke­seimbangan ekosistem vagina agar tidak terjadi infeksi menjadi penting. Cara pa­ling mudah adalah menjaga kebersihan vagina, tetapi dengan tetap memperta­han­kan derajat keasaman pH, sehingga pertumbuhan bakteri baik meningkat dan perkembangbiakan organisme patogen ter­hambat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar