Kamis, 12 Maret 2009

MOSSAD Dalang Teror 11 September

MOSSAD Dalang Teror 11 September

Sumber: Koran Tempo

New York-Keterlibatan Mossad (dinas rahasia Israel) dalam serangan 11 September 2001, yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center (WTC) di kota New York, Amerika Serikat, kian nyata. Insiden itu menewaskan sedikitnya 2.970 orang.

Menurut sebuah artikel yang dilansir mingguan The American Free Press baru-baru ini, sepupu pembajak pesawat dalam serangan 11 September 2001, Ziad al-Jarrah, merupakan agen Mossad.

Surat kabar The New York Times pun menyebutkan sepupu Ziad, Ali al-Jarrah, yang berkebangsaan Libanon, telah bekerja untuk Mossad selama dua decade. Ali mengakui tugasnya adalah memata-matai kelompok-kelompok pejuang Palestina dan Hizbullah di Libanon sejak 1983. “Salah satu sepupu Ziad, Ali al-Jarrah, merupakan satu dari 19 pembajak yang melakukan serangan 11 September 2001,” tulis Koran itu.

Fakta ini memunculkan dugaan Mossad memang sengaja merekrut para pelaku serangan 11 September 2001 dari kalangan muslim. Keterlibatan mossad, menurut The New York Times, dapat dilihat dari lima warga Israel yang menari dan bersorak kegirangan saat menyaksikan tragedy itu. Kelima orang itu sempat ditahan 71 hari sebelum dibebaskan secara rahasia lantaran mereka agen Mossad.

Mengutip dua mantan agen intelijen Amerika CIA, majalah Forward melaporkan setidaknya dua dari lima orang Israel itu adalah anggota pengintai Mossad. “Tidak ada pemeriksaan, tapi (perintah penghentian penyelidikan) datang dari Gedung Putih,” tulis mingguan itu.

Bekas Perdana Menteri Italia Fransesco Cossiga pernah menyatakan keheranannya lantaran tidak ada satu pun dari 3.000 orang Israel yang bekerja di sana masuk apda hari kejadian. Komentarnya itu diperkuat oleh pelbagai laporan yang menyebutkan, dua jam sebelum serangan, Odigo, perusahaan telekomunikasi Israel, menerima peringatan melalui pesan pendek.

Lantas Odigo meneruskan pesan itu kepada seluruh warga Israel yang bekerja di menara kembar WTC agar tidak masuk. Kantor pusat Odigo hanya dua blok dari lokasi kejadian.

Mossad juga diyakini terlibat dalam pengeboman pertama menara kembar WTC pada 1993. pada 3 Agustus tahun itu, reporter investigasi Robert I. Friedman menulis dalam The Village Voice bahwa Ahmad Ajaj, 27 tahun, merupakan agen Mossad. Pria asal Tepi Barat itu didakwa merencanakan pengeboman tersebut. Ia ditangkap di Bandar Udara Kennedy pada 1 September 1992 setelah terbang dari Peshawar, Pakistan. Ajaj membawa paspor palsu Swedia dan buku cara merakit bom. Ia divonis enam bulan pada hari serangan, 26 Februari 1993.

Menurut Friedman, Ajaj direkrut Mossad saat ditahan di Israel lantaran memalsu dolar Amerika. “Selama di penjara, Mossad merekrut dia, kata sumber-sumber intelijen Israel, “tulis Friedman.

*) ALJAZEERA , NEW YORK TIMES, PAKISTAN DAILY, PRESS TV

FAISAL ASSEGAF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar